Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Labil : FMIPA atau Farmasi

Sebelum berperang melawan ujian semester, ada baiknya gue nulis dulu, takut kepala gue meledak karena kata-kata tak bisa tersalurkan. Jadi gue mau cerita tentang ke- labil -an gue yang kambuh beberapa minggu lalu. Saat itu keluarga gue pada ngumpul dirumah  karena ada acara mendoa. Banyak dari mereka yang sholatnya di kamar gue, a.k.a kerajaan tersuci Indah Fitrialita, karena disana banyak terdapat hal memalukan; sampah makanan, tulisan orat-oret dan lebih extream lagi 'celana dalam'. Kebetulan malam itu bertepatan jadwal gue les di salah satu bimbel di Jambi, dan gue lebih milih hengkang dari rumah karena merasa tak akan dicari saat acara berlangsung, hiks. Dan beruntungnya entah kesambet apaan, sebelum pergi bimbel, gue beresin kamar gue hingga bersih dan kinclong. Mulai dari celana dalam yang suka lupa gue taro di keranjang, sampah-sampah bekas makanan kemarin malam dan mug isi kopi yang baunya sudah semerbak menghiasi ruangan (kebiasaan sih, apalagi hari libur, hhehe).

Lobang Kakus Sekolah

Postingan ini terinspirasi dari cerita pendek karangan Eka Kurniawan yang judulnya Corat-coret di Toilet. Salah satu cerpen favorit gue untuk abad ke-duapuluhsatu ini. Cerpen itu menceritakan tentang  toilet di sebuah kampus dengan segala coretan-coretan ala-ala anak revolusi gitu. Hingga gue tersadar pengin juga nulis dengan objek toilet sekolah gue -_- lol. Bagi yang belum baca cerpennya, buruan dah beli, karena bukunya dijamin keren! Oke, mari kita mulai. Toilet , Kakus, Kloset atau WC (bahasa Inggris: water closet ) adalah perlengkapan rumah yang kegunaan utamanya sebagai tempat pembuangan kotoran , yaitu air seni dan feses . Kalo disekolah gue dibagi jadi dua; toilet cowo dan toilet cewe. Jika keduanya tak dipisah, akan banyak terjadi kenyelenehan yang hakiki, wkwkwk. Sht, forget it! Baiklah, setelah tau apa itu toilet, selanjutnya gue bakal ceritain toilet cewe di sekolah gue. Untuk toilet cowo gue skip aja dah, ga kuat gue kalo mau ceritainnya, dan juga gue ga tau tuh

Untuk Ke-Bego-an Gue

Malam ini tiba-tiba gue diundang ke Multichat Line sama temen, isinya anak-anak Olimpiade di sekolah gue. Seketika terbesit saat-saat menjelang olim tiba, gue berubah jadi super ambis. Tiap hari gue pelatihan dari pagi ampe jam lima sore. Gue bahas soal-soal olim tahun-tahun sebelumnya. Hhh masa-masa yang belum pernah gue alami karena  itu merupakan olimpiade pertama gue. Sebenernya kalo diinget-inget, awal mula gue nyantol di olimpiade itu absurd banget. Cuma karena ga sengaja lewat di depan perpustakaan sehabis dari ruang guru, mau menuju ke fotocopy yang kebetulan harus lewat perpus dulu. Saat gue ngelintas perpus, gue ngeliat banyak banget sepatu berjejer di raknya - yang faktanya itu adalah peristiwa terlangka yang pernah gue liat, karena pada dasarnya perpus tempat tersepi saat itu, bahkan menyaingi kuburan- alhasil gue masuk dengan rasa penasaran. Sewaktu gue buka pintu perpustakaan, gue langsung disuguhkan pemandangan kakak kelas yang sedang presentasi di depan siswa-siswi 

Sendirian

Segala bentuk kehakikian dalam hidup salah satunya adalah kesunyian. Faktanya, semua orang butuh waktu sendiri. Butuh berdiam diri tanpa ada orang sekitar yang tau tentang apa yang difikirkan. Entah dari kapan, pokoknya gue demen banget sunyi. Disekolah kalo temen gue ada yang teriak-teriak gajelas karena main ML, itu gue males banget. Di rumah pun gitu, adek gue, di kamar mandi suka nyanyi karena dia kira suaranya bagus kalo lagi di kamar mandi. But trust me, suara dia ancur banget. Sampai-sampai gue mikir mau budekin telinga. Selain kesunyian, gue suka dengan 'sendirian'. Ke sekolah sendirian, ke kantin sendirian (walau temen gue ada yang ngikut), di rumah seringnya mendap di kamar sendirian. Sendiri seperti ga ada beban. Ga ada yang harus di tunggu. Seperti, you know, lebih bebas, nikmati hidup dan lepas. Suka sendiri bukan berarti tak butuh orang lain. Kebanyakan orang-orang salah kaprah mengira penyendiri lebih individual dan egois. Padahal sebenernya gue pikir-pikir,

Biarin J O M B L O

Jadi postingan ini bakal gue dedikasikan untuk ke-jomblo-an gue yang kurang lebih sudah empat tahun (ngenes banget) berlalu dan insyaallah bakal dipertahankan :v Gue ngerasa label 'Jones' yang sering dipakai para manusia taken untuk menjuluki manusia lain yang belum juga punya pasangan itu tepat sekali. Awalnya Jones (red: Jomblo Ngenes) sering jadi bahan lelucon yang menurut gue kurang ber-prikemanusiaan dan melanggar Undang Undang Dasar 1945. Sisi pandang gue waktu itu, bahwa yang jomblo ga selalu ngenes. Mereka tetap bahagia dengan apa yang dia punya. Namun belakangan gue sadar, label itu memang cocok ditanggalkan untuk pelaku jomblo yang kebanyakan dari mereka pasti ngerasa ngenes. Ga usah jauh-jauh, contohnya aja gue. Selama masa SMA gue emang ga pernah pacaran tapi banyak temen. Dari sekian puluh temen gue ada beberapa yang pacaran. Jadi kalo di grup chat line tuh temen gue yang pacaran sok sok ngirim capturan percakapan dia dengan cowonya, mengeluhkan betapa perhati

Imajinasi Negatif Tahun Depan

Memasuki awal kelas dua belas membuat kantung mata gue yang udah lebar jadi tambah melar. Sosok panda pun terngiang-ngiang dikepala dan berusaha tidur dengan segera, tapi percuma, tiap malem gue ga bisa tidur karena mikirin tugas sekolah yang ga bisa nyelesain masalahnya sendiri. Saking gak mandirinya, dia maksa gue buat nyelesain dan dikumpul dengan tempo yang sangat mencekik leher. Bukan dibuat serius, tetapi gue hanya ingin menegaskan pada diri sendiri bahwa kelas duabelas ga bakal sempat tertawa lagi. Bijak mode-on. Setelah beberapa minggu sekolah, gue mulai dihujani puluhan tugas sekolah, tugas kelompok, tugas praktikum dan beberapa lembar kerja siswa yang harus diisi dan karena gue orang yang rempong, lembar kerja siswa yang di kertas selembar itu gue salin lagi ke catatan. Ya karena itu, gue orangnya rempong, takut kertasnya kececer, alhasil gue ga bisa jawab apa-apa pas ulangan. Gue jadi inget waktu akhir-akhir kelas sembilan SMP, gue pernah nanya dengan polosnya ke nyokap

Kepingan Memori Masa Kecil

Beberapa kisah saat gue SD yang memalukan dan entah lulus sensor atau nggak, mungkin bisa jadi pembelajaran buat yang baca bahwa pengalaman aneh itu seru untuk diceritakan kembali (gajelas) Oke, lanjut SD kelas dua gue punya temen namanya Fadhila. Berperawakan seperti cewe-cewe Jepang pada umumnya, yaahh seksi lah, roknya juga di atas lutut (gue baru sadar kalo rok merah diatas lutut itu seksi). Rambutnya sering dijalin satu. Gue gak tau kenapa bisa deket dan main bareng, tapi yang bisa gue inget dari dia salah satunya yaitu sering di ledekin pake popok bayi. Setiap gue mau keluar main (yang anak SMA nyebutnya istirahat ya, ehhe) sama dia, temen-temen kelas gue yang lain selalu ngunciin pintu kelas dari luar dan teriak-teriak 'FADHILA PAKE POPOK, FADHILA PAKE POPOK' . Kebanyakan dari komplotan mereka itu anak cowo-cowo yang sama sekali ga gue inget nama-namanya sampe sekarang. Gue cuma bisa diem dan ngelongo karena Fadhila udah nangis tersedu sedan. Mungkin ledekan sepe

Temen Ambis + Pinter di Sekolah Gue

Di awal kelas dua belas ini gue sudah ancang-ancang akan memilih perguruan tinggi mana. Sudah juga buat plan nanti gue mau jadi apa setelah lulus kuliah. Tapi who knows? Mungkin saja Allah ngasih jalan lain yang lebih baik lagi. Oke, sebenarnya yang barusan tuh cuma intro doang wkwkw, karena gue ga tau harus ng-intro yang gimana. Say hai atau apalah gitu, rasanya sudah bosan. Jadi gue mau cerita mengenai anak pinter di sekolah gue yang beritanya sudah tersebar sejak gue kelas sepuluh. Tapi emang dasar guenya aja yang kudet, baru cerita sekarang.  Namanya tuh Suci (to the point aja dah), orangnya kecil mungil dan lucu. Seukuran anak SD lah, kurang dari 150 cm, tapi otaknya encer bet anjay. Gue tau dia karena temen kelas gue itu temenan sama dia. Mereka berdua setiap istirahat ketemuan di kantin kaya orang pacaran-_- Oh ya btw Suci itu dari anak IPA 1 dan gue dari IPA 3. Awal kelas sepuluh gue gak terlalu dekat dengan banyak orang, tapi memang gue sering liat temen gue (read: cewe)

Sampul Bertuliskan Nama

sampul buku yang bertuliskan nama belum ku tau sosoknya belum ku tau semanis apa senyumnya tapi sudah dibuat penasaran saja ku buka halaman tengah kali saja pemilik buku meninggalkan catatan tapi tidak ada tulisan tangan yang ku temukan hanya seuntai bunga mawar kasihan mawar yang layu dimakan waktu seperti tak ada yang menginginkan mu pemiliknya? yah,romantis sekali mungkin ia ingin memberikan pada kekasih hati atau barangkali seseorang yang ia sukai iya, barangkali seseorang yang ia sukai -Jambi, 25 Juli 2017 untuk kamu yang mungkin tidak tau aku. untuk kamu yang bayangnya selalu aku cari di setiap sudut ruangan itu

Mengenai SBMPTN

Hai, saya Indah Fitrialita, salah satu murid SMA N 1 Kota Jambi yang sekarang duduk di bangku kelas dua belas (Senioryear) uhu wkwk. Minggu ini merupakan minggu awal saya masuk sekolah setelah libur kurang lebih empat minggu dan membuat saya lupa cara menulis dengan pena. Liburan ramadhan tahun ini sangat membosankan, ya, sama seperti ramadhan tahun kemarin. Entah terlalu banyak libur atau lama tak bertemu dengan doi, haha. Baiklah, post ini terinspirasi oleh senior saya yang sekarang telah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Elektro, maba baru disana. Waktu libur kemarin saya iseng-iseng buka akun line Smansa dan menemukan salah satu senior saya lulus SBMPTN ITB. Hal itu membuat saya penasaran karena faktor keinginan yang kuat mengenyam pendidikan juga disana wkwk, dan ternyata saya mengenal dia. Lalu sontak saya cari namanya di google, dan rupanya dia juga menulis di blog. Saya tau dia waktu pengenalan soal Olimpiade dan ternyata dia sampai ke nasion

Dapet THR Habis dalam Sekejap

Hai, mohon maaf lahir dan batin.  Sebenarnya lebaran sudah dua minggu yang lalu, tapi suasananya masih terasa, kue-kue dan minuman kaleng pun masih berjejer di meja ruang tamu tiap rumah keluarga muslim. Tapi, disitu ada cerita yang bisa jadi pelajaran buat saya.  Setiap lebaran ke empat biasanya saya, papa dan mama berlibur ke kota padang dan main di pantai, disana kami menghabiskan waktu kira-kira dua hari baru setelahnya pulang ke kota Jambi. Di Padang, kami menginap di salah satu hotel di jalan Veteran karena daerah itu lumayan banyak restoran dan tempatnya lebih strategis. Nah, kebiasaan saya saat baru check in dan naruh koper di kamar, saya langsung beres-beres dan pergi ke Gramedia naik angkot wkwk. Saya lebih memilih Gramedia Padang karena setelah saya bandingkan harganya, di Padang agak sedikit miring dari pada di Jambi, tapi tak menutup kemungkinan saya akan belanja di Gramedia jambi sih hehe. Dengan modal yang agak sedikit nekat dan ditemani GPS handphone, akhirnya

Prasangka Manusia

Banyak orang salah sangka terhadap orang lainnya. Contohnya saja, gue pernah membaca suatu cerita pendek di salah satu website di Google, yang membuat gue sedikit tertegun. Kira-kira begini ceritanya : Ada seorang gadis lajang yang pindah rumah, dia menemukan penghuni tetangganya adalah keluarga yang miskin, seorang janda dengan dua anak. Suatu malam di daerah itu tiba-tiba mati lampu, lalu gadis lajang itu dengan bantuan cahaya dari HP nya mau mengambil lilin di dapur untuk dinyalakan, tidak lama kemudian terdengar ada yang mengetuk pintu rumahnya, ternyata yang mengetuk pintu adalah anak dari sebelah rumah yang miskin. Anak itu dengan panik bertanya pada si gadis,  "Kakak, apakah kakak punya lilin?" Gadis itu berpikir : “Ternyata mereka sangat miskin sampai lilin saja mereka tak punya?”   Dan saat itu si gadis punya pemikiran lain lagi yaitu jangan pinjamkan apapun pada mereka daripada nanti jadi satu kebiasaan. Maka si gadis menjawab dengan setengah ber

Nggak Bisa di Edit

Sial, gue pengen review bentar mengenai post-an gue sebelum sebelumnya lagi. Ga tau kenapa blog gue ngalamin masalah aneh saat mau upload, yaitu tulisannya yang ga bisa dirubah ataupun di edit jadi tulisan yang baru. Kalo kalian baca post gue sebelumnya, tulisan yang gue pakai itu Times sizenya normal. Sewaktu gue baca lewat telepon pintar ya enak-enak aja, tapi pas gue cek di PC, emang anjay, gue bacanya pake bantuan kaca pembesar. Itu tulisan kaya kutu-kutu yang berbaris. Gue baru nyadar pas iseng liat-liat blognya mas Eka Kurniawan. Gaya tulisannya beliau enak dilihat dari PC, dan nyaman juga.  Setelah cuci mata di blognya beliau, gue pun langsung menyadari kalo gaya tulisan post gue tempoe doeloe kaya mau buat skripsi. Gue emang kebiasaan sih kalo nulis laporan praktikum di MS word pakenya Times New Roman size 12 wkwkwk ga lupa juga justify nya. Dan hal itu gue praktekin di tampilan blog gue kayanya sah-sah aja, namun ya liat aja, gaya tampilan blog gue kaku banget, tulisan juga

Absurd yang Berkelas

Untuk kesekian kalinya gue curhat di blog ini, walau barusan gue baca postingan gue tahun 2014 ke bawah dan dengan hidayah yang telah diberikan akhirnya gue sadar, bener banget yang dibilang Fernando dulu, kalo gue itu alay . Gue langsung cepet-cepet saring mana postingan yang menurut gue masih layak dibaca dan sisanya gue privat-in semua, karena tulisan gue umuran segitu banyak mengandung unsur kekerasan dan percintaan ga jelas wkwkw  Ga kerasa sekarang gue udah 17 tahun, kelas dua SMA, taun depan insyaallah gue lulus, tapi gue bingung antara milih kuliah, kerja, atau mungkin ga tahan langsung nikah. Yah baisalah abege masa pertumbuhan wkwkw. Di SMA, banyak peristiwa-peristiwa aneh bin absurd yang belum pernah gue temui di masa kandungan mak gue, playgruop, TK, SD, maupun SMP, salah satunya guru gue di sekolah. Namanya disini gue samarkan karena takut beliau-beliau baca lalu nilai rapor gue dapet diskon 50% hhh Ada beberapa guru lulusan S2 UI (red: Universitas Indonesia) di se

Duduk di Pojok Kelas

Sekarang gue kelas 11 di salah satu SMA di kota gue tinggal. Setelah setahun lebih beradaptasi dengan teman sekelas yang beda SMP, gue masih belum nemuin temen dekat yang mungkin bisa di ajak konyol-konyolan. Gue emang punya masalah dalam hal adaptasi. Entah mereka yang ndak mau temenan ama gue atau gue nya yang jauhin diri dari mereka. Aelah malah curhat. Selama hampir dua tahun di SMA, gue punya beberapa kebiasaan. Salah satunya duduk di pojok belakang kelas. Sebenarnya setiap minggu, kelas gue ngadain lot tempat duduk pake nomor gitu, tapi gue dengan diem-diem nyogok sekretarisnya buat nyediain bangku belakang nomor 40 buat gue. Alhasil gue selalu duduk di pojok. wkwkwk Gue datang ke sekolah ga pagi-pagi amat, tapi di buku catatan telat, gue ga pernah di catat wkwkwk (sombong elah). Di motor kadang juga jantung gue degap degup kenceng gitu pas mau otw ke sekolah karena gue panik dan ngerasa kalo gue bakalan terlambat, alhasil jiwa pembalap (aseekk) gue seketika keluar deng

H-3 Olimpiade Science Nasional 2017

Hai. Senin sampai Kamis kemarin kelas 10 dan kelas 11 di sekolahan gue libur total. Yang pahitnya, satu minggu belakangan ini gue di perpustakaan sekolah, belajar dan belajar. Lebih pahitnya  lagi teman-teman, sekarang gue nulis post ini di Perpustakaan! Gue ga belajar di kelas dari jumat ampe senin depan nanti. Gue memang bener-bener mengorbankan waktu yang seharusnya gue hura-hura dengan temen-temen dan hang-out kemana-mana, hanya untuk Olimpiade Astronomi ini.  Jujur, ini Olimpiade gue yang pertama dan mungkin bakalan jadi yang terakhir dalam hidup gue (jah lebay wkw) untuk gue ikutan lagi. Karena sudah menginjak umur 17 tahun dan gue ga bisa ikut lagi untuk olimpiade selanjutnya. Gue rada nyesel kenapa ga dari SMP gue ikut yang beginian, bahkan, gue ga tau apa itu Olimpiade. Gue baru tau waktu temen gue nawarin untuk ikut dan alhasil disinilah gue sekarang. Pintar nggak, tapi ekspektasi paling tinggi. Gue pengen nyampe ke Nasional. Itu keinginan gue sekarang. Kemampuan gu