Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2018

Mukidi Patah Hati

Kedai Kopi Wak Jarot masih sepi pengunjung. Biasanya sore-sore begini banyak laki-laki desa ngopi atau sekedar beli udud disini. Di antara laki-laki desa itu, hanya Mukidi dan Doni yang selalu menjadi pelanggan setia Wak Jarot. "Kapan kamu nyatakan cinta pada Warni, Muk?" "Jangan tanya itu, aku belum siap" "Sekarang saja. Nanti kamu disalib Tarjo" "Diam kau. Jangan sebut nama bangsat itu di depan mukaku" Mukidi pun menenggak kopi hitam hingga ludes dan menyesap udud yang tinggal sebatang lagi. Doni hanya terdiam prihatin karena konconya tak juga beristri mengingat umur sudah menginjak kepala tiga, tapi masih membujang saja. Bukan tak ada wanita yang mau dengannya, tapi Mukidi terlalu mencintai Warni, Si Kembang Desa. Sudah bertahun-tahun Mukidi menyimpan rasa dengan Warni. Tapi, Warni tak tau menau dengan perasaan Mukidi. Warni mengira, Mukidi bersikap baik padanya karena mereka telah berteman sejak umur nol tahun. Faktanya, Warni ad